tribunnews,com Sekitar 40 orang yang tergabung dalam wadah Komunitas
Mahasiswa dan Warga Indonesia di Melbourne (Indomelb) mengadakan aksi
dukungan terhadap KPK.
Aksi dilaksanakan di alun-alun kota Melbourne, Federation Square,
Australia, Minggu (8/7/2012) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Salah satu yang menjadi sorotan pendemo adalah kasus korupsi pencetakan Al Quran yang diduga melibatkan para politisi.
"Kami menuntut agar KPK bertindak tegas dalam pemberantasan korupsi
tanpa terpengaruh unsur politis apapun," ujar Qusthan, seorang peserta
aksi.
Massa pengunjuk rasa mengecam berbagai upaya pelemahan terhadap KPK.
Dulu sempat ada wacana KPK tidak boleh menyadap, tidak boleh menuntut
sampai ada rencana KPK harus dibatasi umurnya secara definitif.
"Tindakan-tindakan ini bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi," kata Mahmudin, salah satu penggagas aksi.
"Terlepas dari beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, di setiap
perkuliahan di sini, kami selalu bangga menyebut bahwa di negeri kami
(Indonesia) ada lembaga negara yang begitu ditakuti dalam pemberantasan
korupsi, itulah KPK."
"Dan kami tidak rela KPK ini terus menerus dilemahkan," tambah Ali
Murtado juru bicara aksi sekaligus mahasiswa di Melbourne Law School,
University of Melbourne.
Koordinator Aksi, Aminudin M Ramdhan, menyampaikan pernyataan sikap
‘Voice from Melbourne: Indonesia without Corruption!’ yang berisi:
1. Mengecam segala tindakan yang menghambat usaha pemberantasan korupsi di Indonesia.
2. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan Indonesia yang bebas korupsi.
3.
Menyerukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan para penyelenggara
negara lain untuk bersinergi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
4.
Meminta kepada setiap institusi penegak hukum (Komisi Pemberantasan
Korupsi), Polri, dan Kejaksaan Agung untuk meneruskan usaha
pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
5. Mendukung penguatan KPK untuk melakukan tugas-tugasnya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
coment