Welcome

Minggu, 12 Februari 2012

Redaksi







<h1>Rusuh, 60 Rumah Warga Lampung Selatan Dibakar Massa</h1>


Warga Napal Bentrok Dengan Kota Dalam
Melibatkan Banyak Warga

Laporan Lampung,

LAMPUNG - Warga Desa Kotadalom, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, yang mencoba melakukan penyerangan ke Dusun Napal, Desa Sidomulyo, mulai memasuki dusun tersebut.

Begitu tiba, ratusan massa mulai melakukan aksi pembakaran. Mereka membakar puluhan rumah warga Dusun Napal.

Informasi yang dihimpun Tribun, sedikitnya 60 rumah warga di dusun tersebut dibakar.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat massa melakukan penyerangan, ratusan warga Dusun Napal, yang mayoritas dihuni warga Bali sudah lebih dulu mengungsi ke lokasi aman.

Situasi di lokasi kejadian masih mencekam. Ratusan aparat dari Polda Lampung, Polresta Lampung Selatan, dan jajaran TNI saat ini berada di lokasi kejadian mengantisipasi serangan susulan.

Kapolda Lampung Brigjend Jodie Rosetoe bersama Danrem Garuda Hitam Kolonel Alamsyah dan Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram Firmansyah dan Bupati Lampung Selatan, Ricko Mendoza mencoba menenangkan warga yang melakukan aksi pembakaran.

Bentrok antara warga Dusun Kotadalam dengan warga Dusun Napal, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan sebenarnya nyaris terjadi Minggu (22/1/2012) sekitar pukul 20.30 WIB.

Pemicunya bermula dari sikap Dicky (18), warga Dusun Napal yang menggeber sepeda motornya di sekitar areal parkir Pasar Sidomulyo. Perbuatannya mendapat teguran dari Ridwansyah (43), petugas parkir pasar.

Kurang senang mendapatkan teguran tersebut, Dicky pun memukul dada Ridwansyah. Mendapatkan perlakuan tersebut, Ridwansyah tidak melawan karena melihat Dicky bersama dengan empat temannnya.

Ridwansyah kemudian pulang ke rumahnya di Kotadalom. Ia menceritakan perisitwa yang dialaminya kepada warga lainnya yang kemudian langsung menyisir Pasar Sidomulyo.

Warga mendapati dua pemuda asal Kecamatan Way Panji, yakni Komang Warta (18) dan rekannya Wayan Pradite (15), sedang makan bakso.

Keduanya tidak mengetahui permasalahan tersebut sebelumnya. Akibat dari salah pukul, tokoh masyarakat dari Desa Balinuraga mendatangi Mapolsek Sidomulyo dan meminta pertanggungjawaban atas penganiayaan itu.

Peristiwa ini sudah diselesaikan Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram Firmansyah. Dan, kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai.

"Dari hasil kesepakatan sudah jelas, bahwa tidak akan ada saling menyerang antara kedua belah pihak," kata Kapolres.
Bentrok Antar Warga Pecah di Sidomulyo, 60 Rumah Dibakar Massa

Warga Vs PT LAJ di Tebo Bentrok, Satu Orang Tewas

Diduga Mabok Miras, Dua Kelompok Pemuda Bentrok di Tanah Abang

FBR Vs PP Bentrok, Polda Metro Panggil Pimpinan Ormas

Para Napi di Meksiko Ricuh, 31 orang Tewas


IST
Pascabentrokan antar warga di Sidomulya di Kabupaten Lampung Selatan yang mengakibatkan 60 rumah dibakar massa mulai kondusif, namun aparat keamanan masih melakukan pengamanan di daerah itu.

"Semalam telah terjadi kesepakatan antarwarga di kediaman Bupati Lampung Selatan. Masing-masing pihak berjanji tidak akan berkonflik lagi," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung, Rabu (25/1/2012)

Sementara itu, Kepolisian Negara RI saat ini sudah memeriksa delapan orang terkait bentrok antarwarga di Desa Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

"Saat ini kita sudah memeriksa delapan orang untuk dimintai keterangan, terkait bentrok antarwarga yang terjadi di Desa Sidomulyo, dimana tiga orang berasal warga Bali Desa Sidomulyo dan lima orang dari Desa Kota Dalam," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Petugas kepolisian sebanyak 400 personel masih berjaga di kawasan terjadinya konflik, selain itu para tokoh masyarakat membantu polisi dengan melakukan tindakan persuasif, ujar Irjen Saud Usman Nasution.

"Polisi mendapat bantuan dari tokoh dan sepakat tidak membawa permasalahan dengan membawa suku dan agama dalam kasus ini, dimana dalam pertemuan tersebut sepakat bahwa tindakan pidana dilakukan tindakan melalui jalur hukum," kata Saud.

Kadiv Humas juga mengharapkan supaya masyarakat jangan terpancing, karena hubungan kedua desa tersebut selama ini cukup bagus. Masyarakat diminta jangan ada yang mau diadu domba, apalagi kasus ini hanya awalnya masalah ringan.

"Dan warga Bali di Desa Sidomulyo sempat mengungsi, sehingga pembakaran langsung terjadi secara cepat, karena sebelumnya ada isu akan ada penyerangan dari Desa Kota Lama," kata Saud.

Sementara itu, sedikitnya 60 rumah di Desa Sidomulyo pada Selasa (24/1) dibakar massa menyusul bentrokan antarwarga di daerah itu.
Bentrokan antar warga di Desa Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (24/1/2012), mengakibatkan sedikitnya 60 rumah dibakar massa.

Selain 60 rumah dibakar, massa juga merusak 23 rumah lainnya demikian seperti informasi yang dihimpun ANTARA.

Penduduk di desa itu juga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bentrokan susulan antarwarga di desa tersebut.

Ratusan petugas dari Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan dibantu aparat TNI berjaga-jaga di lokasi bentrokan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Petugas nampak berjaga-jaga untuk mengatisipasi datangnya warga dari daerah lain yang ingin membantu sanak keluarganya yang tengah bertikai di sana.

Ribuan warga dengan membawa berbagai jenis senjata tajam terlihat di lokasi bentrokan.

Petugas sempat mengalihkan kendaraan yang melintasi jalan lintas Sumatera serta menutup ruas jalan dari arah Desa Katibung hingga Tanjungan Kabupaten Lampung Selatan.

Kendaraan bus dan pribadi juga diarahkan untuk masuk ke SPBU kawasan sekitar selama beberapa jam menunggu kondisi normal.

Sementara jalan masuk menuju Desa Sidomulyo dijaga ketat petugas dan dilarang masuk ke lokasi berjarak sekitar 5 kilometer dari perempatan jalan lintas Sumatera.

Kapolda Lampung Brigjen Pol Jodie Rooseto, Danrem 043 Garuda Hitam Kolonel Amalsyah Tarmizi, Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram mengunjungi lokasi bentrokan di desa tersebut.

Hingga berita ini diturunkan kondisi di desa tersebut mulai kondusif dan petugas masih berada di lokasi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Lampung Selatan: Situasi keamanan di Sidomulyo, Lampung Selatan, hingga saat ini dilaporkan masih mencekam. Pascapenyerbuan dan pembakaran puluhan rumah milik warga Dusun Napal oleh ribuan warga dari berbagai desa, Selasa (24/1) siang kemarin.

Ribuan warga dari berbagai desa yang melakukan penyerbuan dan pembakaran puluhan rumah di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo, masih berjaga-jaga, di setiap sudut Desa Kotadalam. Warga bersiaga dengan membawa berbagai jenis senjata tajam. Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya serangan balasan dari warga Dusun Napal.

Selasa siang, ribuan warga dari berbagai berkumpul di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo. Diliputi amarah, ribuan warga dari bebagai desa di wilayah itu menyerbu dan membakar puluhan rumah dan kendaraan milik warga Dusun Napal. Aparat keamanan seolah tak berdaya untuk meredam emosi warga.

Tanpa rasa takut dengan aparat keamanan, warga melampiaskan dendamnya dengan membakar rumah. Warga beralasan tindakan itu dilakukan sebagai aksi balasan atas tindakan sepihak warga Dusun Napal, yang mendatangi Desa Kotadalam untuk mencari pelaku pemukulan terhadap salah satu warganya.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, karena saat peristiwa terjadi warga Dusun Napal, telah mengungsi ke sejumlah tempat yang aman.

Namun, ironisnya aksi kekerasan itu tidak bisa dicegah 1.500 aparat TNI dan Polri yang sebelumnya telah disiagakan di lokasi kejadian.



0 komentar:

Posting Komentar

coment